BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Teknologi
Secara etimologis,
akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip
atau metode rasional yang berkaitan dengan
pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang
prinsip-prinsip atau metode dan seni.
Secara umum, teknologi dapat
didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara
terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam
penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang
mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit,
seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat dan mesin tidak mesti berwujud
benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis,
juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini.
Kata "teknologi" juga
digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah
keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan
sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan
masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode
teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika
dipadukan dengan istilah lain, seperti "teknologi medis" atau
"teknologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan dan
perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Teknologi state-of-the-art"
(teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi
yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.
Teknologi dapat dipandang sebagai
kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan. Selain itu, teknologi adalah
terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti
yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi komunikasi,
yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya,
telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya budaya dunia maya yang berbasis pada perkembangan internet dan komputer. Tidak
semua teknologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; teknologi dapat
juga membantu mempermudah penindasan
politik dan peperangan melalui alat seperti pistol atau bedil. Sebagai suatu kegiatan budaya,
teknologi memangsa ilmu dan rekayasa, yang
masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis.
Contoh-contoh dari teknologi saat ini
antara lain, komputer, internet, handphone, televisi, robot, notebook, pesawat
terbang, pesawat jet, helikopter dan masih banyak lagi. Di sini kami akan
membahas tentang teknologi dari pesawat jet , mesin jet serta dampak
positif dan dampak negatif dari pesawat jet tersebut.
BAB II
TEKNOLOGI PESAWAT JET
DAN MESIN JET
Pesawat jet adalah pesawat terbang yang menggunakan mesin jet.
Tidak seperti pesawat
baling-baling,
pesawat jet umumnya terbang pada ketinggian 10.000 sampai 15.000 meter. Pada ketinggian ini, pesawat jet
dapat mencapai efisiensi maksimum.
Mesin jet yang digunakan dalam pesawat
jet adalah salah satu “organ vital” yang sangat penting untuk pendorong pesawat
jet itu sendiri. Mengapa disebut sebagai “organ vital”
tentu saja, karena mesin jet ini ibarat organ jantung pada manusia yang
berfungsi mengatur denyut nadi, juga tekanan darah, yang secara umum pada
akhirnya menentukan kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Apabila jantung
manusia berhenti, maka seluruh kegiatan kehidupan yang ditunjang olehnya juga
akan berhenti. Begitupun dengan pesawat. Apabila mesin itu mati karena suatu
hal, maka secara umum sistem internal di dalam pesawat itu akan terancam
kelangsungan hidupnya. Hal ini disebabkan karena mesin itu menyediakan fungsi
sistem-sistem internal yang ada di dalam pesawat tersebut. Sistem-sistem
tersebut adalah Sistem Kelistrikan (Electrical System), Sistem Hidrolis
(Hydraulic System), Sistem Tekanan Kabin (Pressurization System), Sistem
Kendali Pesawat Terbang (Flight Control System), serta sistem-sistem sekunder
lain yang ada dalam pesawat terbang.
Mesin
jet adalah sebuah jenis mesin pembakaran dalam menghirup udara yang sering
digunakan dalam pesawat. Prinsip seluruh mesin jet pada dasarnya sama; mereka
mempercepat massa (udara dan hasil pembakaran) ke satu arah dan dari hukum
gerak Newton ketiga mesin akan mengalami dorongan ke arah yang berlawanan. Yang
termasuk mesin jet antara lain turbojet, turbofan, rocket, ramjet, dan
pump-jet.
Mesin
ini menghirup udara dari depan dan mengkompresinya. Udara digabungkan dengan
bahan bakar, dan dibakar. Pembakaran menambah banyak peningkatan energi dari
gas yang kemudian dibuang ke belakang mesin. Proses ini mirip dengan siklus
empat-gerak, dengan induksi, kompresi, penyalaan, dan pembuangan terjadi secara
berkelanjutan. Mesin menghasilkan dorongan karena percepatan udara yang melaluinya; gaya
yang sama dan berlawanan yang dihasilkan adalah dorongan bagi mesin.
Mesin
jet mengambil massa udara yang relatif sedikit dan mempercepatnya dengan jumlah
yang besar, di mana sebuah pendorong
mengambil massa udara secara besar dan mempercepatnya dalam jumlah
kecil. Pembuangan kecepatan tinggi dari mesin jet membuatnya efisien pada
kecepatan tinggi (terutama kecepatan supersonik) dan ketinggian tinggi. Pada
pesawat pelan dan yang membutuhkan jarak terbang pendek, pendorong yang
menggunakan turbin gas, yang umumnya dikenal sebagai turboprop, lebih umum dan
lebih efisien. Pesawat sangat kecil biasanya menggunakan mesin piston untuk
menjalankan pendorong tetap turboprop kecil semakin lama semakin kecil dengan
berkembangnya teknologi teknik.
Efisiensi
pembakaran sebuah mesin jet, seperti mesin pembakaran dalam lainnya,
dipengaruhi besar oleh rasio volume udara yang dikompresi dengan volume
pembuangan. Dalam mesin turbin kompresi udara dan bentuk "duct" yang
melewati ruang pembakaran mencegah aliran balik dari situ dan membuat pembakaran
berkelanjutan dimungkinkan dan proses pendorongan.
I.
Prinsip
Prinsip Daya Dorong Jet
Jet
artinya pancaran atau semprotan. Konsep reaksi Jet pertama kali dipercaya oleh
para ilmuwan dari sebuah alat permainan di negeri Romawi kuno yang dikenal
dengan sebutan Hero’s Engine. Alat permainan ini dipercaya dibuat pada masa 120
tahun SM. Alat ini menggambarkan bahwa gaya/momentum (berupa uap) yang
dikeluarkan oleh mulut Jet itu mampu menghasilkan reaksi yang sama besar dengan
daya dorong Jet itu sendiri. Kedua Jet kecil itu memancarkan tekanan yang
berakibat kedua Jet itu bergerak berputar putar. Kemudian hasilnya Hero’s
Engine-pun berputar oleh dorongan kedua Jet itu. Ilmuwan Fisika terkenal, Sir
Isaac Newton juga merumuskan dalam hukumnya yang ketiga, hukum Aksi dan Reaksi.
Hukum itu menyatakan “Setiap gaya yang beraksi pada suatu benda, akan
menghasilkan reaksi gaya yang berlawanan arah yang sama besarnya”. Dari sinilah
para insinyur penerbangan memulai bekerja menciptakan suatu Mesin Jet yang
menjadi tenaga pendorong pesawat terbang.
Tahun
1913 seorang insinyur Perancis bernama Rene Lorin, mematenkan sebuah konsep
Mesin berdaya dorong Jet. Tetapi ini ternyata barulah sebuah teori, karena pada
masa itu belum ada manufaktur atau produsen yang mampu membuat mesin Jet yang
berdasar pada teori ini, meskipun saat ini ternyata Ram Jet (salah satu metoda
mesin Jet modern) menggunakan konsep Lorin ini.
Tahun
1930 Frank Whittle dipercaya telah mematenkan karyanya, yaitu sebuah mesin gas
turbin yang menghasilkan daya dorong Jet. Tetapi inipun masih berupa teori
juga. Mesin gas turbin ini baru selesai sebelas tahun kemudian olehnya melalui
uji terbang terlebih dahulu.Konsep mesin gas turbin bertipe Turbo Jet buatan
Frank Whittle ini kelak dipakai oleh salah satu manufaktur Mesin Jet terkemuka di dunia yaitu Rolls-Royce Welland.
II.
Beberapa
Metoda Daya Dorong Jet
Semua
jenis mesin Jet sebetulnya sama. Yaitu sama-sama dihasilkan dari bahan bakar
dicampur udara yang telah dimampatkan lalu dibakar, sehingga menghasilkan energi
berupa daya dorong untuk terbang.
Perbedaannya
hanyalah pada “cara memasak” bahan bakar plus udara dan pembakarannya saja.
Cara memasak diatas disebut Metoda. Beberapa Metoda itu adalah Ram Jet, Pulse
Jet, Rocket, Gas Turbine, Turbo/Ram Jet atau Turbo Rocket. Masing masing metoda
daya dorong Jet diatas memiliki keunggulan dan kekurangan sendiri-sendiri.
Tergantung tujuan dan keperluan penggunaannya. Untuk kepentingan pesawat
terbang militer tentunya berbeda dengan kepentingan pesawat komersial.
Pesawat Jet
militer (fighting aircraft) membutuhkan karakteristik mesin Jet yang tangguh,
lincah, fleksibel, dan bertenaga besar untuk mengejar dan memburu lawannya,
sekaligus berkelit dari incaran lawan. Sementara itu, pesawat Jet komersial (Jetliner)
memerlukan mesin Jet yang dapat diandalkan pada beberapa keadaan cuaca yang
terkadang buruk, mudah dioperasikan saat keadaan abnormal apalagi darurat, irit
bahan bakar, biaya perawatan yang murah dan mudah, disamping memiliki kemampuan
menanjak yang optimum. Dalam hal ini pilihan tentang jenis atau metoda mesin
Jet seperti diatas menjadi sangat penting.
III.
Jenis-jenis
Mesin Jet
·
Mesin Turbojet adalah
mesin jet yang paling sederhana, biasanya dipakai untuk pesawat-pesawat
berkecepatan tinggi. Contoh dari mesin ini adalah mesin Rolls-Royce Olypus 593
yang digunakan untuk pesawat Concorde. Versi lain adalah mesin Marine Olympus
yang memiliki kekuatan 28.000 hp (daya kuda atau setara dengan 21 MW) yang
digunakan untuk menggerakkan kapal perang modern dengan bobot mati 20.000 ton
dengan operasi berkecepatan tinggi.
·
Mesin Turbofan adalah
mesin yang umum dari turunan mesin-mesin turbin gas untuk menggerakkan pesawat
terbang baik komersial maupun pesawat tempur. Mesin ini sebenarnya adalah
sebuah mesin by-pass dimana sebagian dari udara dipadatkan dan disalurkan ke
ruang pembakaran, sementara sisanya dengan kepadatan rendah disalurkan
sekeliling bagian luar ruang pembakaran. Sekaligus udara tersebut berfungsi
untuk mendinginkan suhu ruang pembakaran.
Beberapa mesin yang menggunakan jenis
mesin turbofan adalah Rolls-Royce Tay pada pesawat Fokker F-100 (yang dijuluki
mesin fanjet), mesin Adour Mk871 yang digunakan pada pesawat tempur type Hawk
Mk 100 dan Hawk Mk 200, pesawat tempur Jaguar dan Mitsubishi F-1 yang digunakan
AU Jepang.
·
Mesin Turboprop adalah
mesin turbojet dengan turbin tambahan yang dirancang sedemikian rupa untuk
menyerap semburan sisa bahan bakar yang sebelumnya menggerakkan kompresor. Pada
prakteknya selalu ada sisa semburan gas dan sisa inilah yang dipakai untuk mengerakkan
turbin yang dihubungkan ke reduction gear, biasanya terletak di bagian mesin,
memutar baling-baling.
Jenis mesin ini irit bahan bakar untuk
pesawat berkecepatan rendah/sedang dan terbang rendah (400 mil per jam/30.000
kaki). Melalui teknologi maju, selain irit juga menghasilkan tingkat kebisingan
yang rendah dan mampu meluncurkan pesawat degnan kecepatan 400 mil per jam.
Contoh mesin turboprop yang populer
adalah mesin Rolls-Royce Dart yang dipakai pada pesawat Britih Aerospace atau
BAe (dulu Hawker Siddeley) HS-748 dan Fokker F-27. Kemudian mesin Rolls-Royce
Tyne yang digunakan pada pesawat jenis Transall C-160 dan BAe Vanguard.
Mesin jenis ini tenaganya diukur dengan
total equivalent horsepower (tehp) atau kilowatt(kW)-shaft horsepower (shp) plus
sisa daya dorong. Sebagai contoh, mesin Tyne dengan take-off power 4.985 tehp
(3.720 kW) sampai 6.100 tehp (4.550 kW) merupakan mesin turpboprop yang paling
kuat dan irit bahan bakar.
·
Mesin Turboshaft
sebenarnya adalah mesin turboprop tanpa baling-baling. Power turbin-nya
dihubungkan langsung dengan reduction gearbox atau ke sebuah shaft (sumbu)
sehingga tenaganya diukur dalam shaft horsepower (shp) atau kilowatt (kW).
Jenis mesin ini umumnya digunakan untuk
menggerakkan helikopter, yakni menggerakan rotor utama maupun rotor ekor (tail
rotor) selain itu juga digunakan dalam sektor industri dan maritim termask
untuk pembangkit listrik, stasiun pompa gas dan minyak, hovercraft, dan kapal.
Contoh mesin ini adalah GEM/RR 1004
bertenaga 900 shp yang diterapkan pada helikopter type Lynx dan mesin Gnome
1.660 shp (1.238 kW) pada helikopter Sea King. Sedangkan versi Industri lain
adalah mesin pembangkit listrik 25-30 MW Rolls-Royce RB211 dengan 35.000-40.000
shp.
IV. Dampak Positif dari Pesawat Jet
Ø Lebih efisien dalam menggunakan bahan bakar karena
badan pesawat ramping.
Ø Tidak membutuhkan landasan yang panjang.
Ø Mampu membawa amunisi lebih banyak.
Ø Bisa cepat menyergap lawan dan sulit untuk ditembak.
V. Dampat Negatif dari Pesawat Jet
Ø Tidak bisa terbang lama.
Ø Hanya mampu mengangkut penumpang lebih sedikit.
Ø Menimbulkan polusi udara yang dapat mengganggu
kesehatan.
Ø Menimbulkan pencemaran suara.
Ø Bahkan pernah terjadi di Kingston, sebuah rumah rusak
akibat diterjang oleh pesawat jet yang terbang terlalu rendah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi
merupakan keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk
memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki,
menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia
meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan
mentah.
Salah
satu contoh dari teknologi saat ini adalah pesawat jet beserta mesin jet. Pesawat
jet adalah pesawat terbang yang menggunakan mesin jet. Tidak seperti pesawat
baling-baling, pesawat jet umumnya terbang pada ketinggian 10.000 sampai 15.000
meter. Pada ketinggian ini, pesawat jet dapat mencapai efisiensi maksimum.
Mesin
jet adalah sebuah jenis mesin pembakaran dalam menghirup udara yang sering
digunakan dalam pesawat. Prinsip seluruh mesin jet pada dasarnya sama; mereka
mempercepat massa (udara dan hasil pembakaran) ke satu arah dan dari hukum
gerak Newton ketiga mesin akan mengalami dorongan ke arah yang berlawanan. Jet
berarti pancaran atau semprotan. Konsep reaksi Jet pertama kali dipercaya oleh
para ilmuwan dari sebuah alat permainan di negeri Romawi kuno yang dikenal
dengan sebutan Hero’s Engine. Yang termasuk mesin jet antara lain turbojet,
turbofan, turboprop, turboshaft, rocket, ramjet, dan pump-jet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar