Sabtu, 18 Oktober 2014

Observasi Pantai Tangkisung, Pelaihari - Ilmu Kealaman Dasar




      
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Pantai Takisung terletak di sebelah barat kabupaten Tanah Laut. Berjarak ± 22 Km dari kota Pelaihari atau ± 87 Km dari ibu kota propinsi Kalimantan Selatan (Banjarmasin). Pesisir pantainya ditumbuhi banyak pohon kelapa. Pantai Takisung ini merupakan suatu objek wisata yang terdapat di kota Pelaihari. Penduduk sekitar pantai, rata-rata mata pencahariannya adalah nelayan dan bertani.
Di sekitar pantai, banyak pasar-pasar yang menjual jajanan khas pantai seperti hiasan kerang, terumbu karang, berbagai ikan laut, udang, kerupuk, dan lain-lain. Pantai ini menyediakan sarana bermain untuk anak-anak, panggung hiburan, dan tempat untuk bersantai. Jika musim libur tiba, banyak pengunjung yang berdatangan untuk sekedar berlibur, ataupun untuk keperluan lain di pantai ini. Pantai takisung ini sudah tidak seperti dulu lagi, karena kini pantainya sudah rusak akibat erosi yang terus-menerus. Warna airnya sudah tidak jernih lagi. Apalagi garis pantai sudah semakin dekat dengan pemukiman penduduk.
Di sekitar pemukiman penduduk, banyak sampah-sampah berserakan. Hal ini tentunya dikarenakan kurangnya kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya kebersihan. Dari pengamatan yang dilakukan, memang ada terlihat tempat pembuangan sampah dan sepertinya tidak begitu berpengaruh bagi masyarakat untuk membuang sampah ditempatnya. Pencemaran yang terjadi di pantai ini bisa dikatakan tergolong berat, terlihat dari sampah-sampah yang berserakan.

B.    Tujuan
Tujuan dari observasi di daerah pantai ini adalah untuk mengetahui keadaan serta kondisi di wilayah pantai tersebut.

C.    Metode Survey
Dalam laporan ini kami menggunakan metode yang berupa observasi.
·         Tempat penelitian:
Penelitian ini dilakukan di pantai Tangkisung yang berada di desa Tangkisung, kecamatan Tangkisung, kabupaten Tanah Laut, Pelaihari, Kalimantan Selatan.

·         Waktu penelitian:
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 10 November 2012.

·         Metode pengumpulan data
Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan catatan lapangan. Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui lebih dalam megenai kondisi kawasan, kondisi flora dan fauna, serta kondisi masyarakat yang berada di kawasan pantai Tangkisung.

  
 BAB II
Tinjauan Pustaka

A.     Pengertian Pantai
Pantai adalah sebuah wilayah yang menjadi batas antara lautan dan daratan, bentuk pantai berbeda-beda sesuai dengan keadaan, proses yang terjadi di wilayah tersebut, seperti pengangkutan, pengendapan dan pengikisan yang disebabkan oleh gelombang, arus, angin dan keadaan lingkungan disekitarnya yang berlangsung secara terus menerus, sehingga membentuk sebuah pantai.
Pesisir adalah wilayah antara batas pasang tertinggi hingga batas air laut yang terendah pada saat surut. Pesisir dipengaruhi oleh gelombang air laut. Pesisir juga merupakan zona yang menjadi tempat pengendapan hasil pengikisan air laut dan merupakan bagian dari pantai.
Manfaat pantai sangat banyak, pantai-pantai pasti memiliki manfaat untuk kehidupan, terutama daerah tropis pantai yang dapat dimanfaatkan manusia untuk banyak hal, diantaranya :
1. Objek pariwisata
2. Daerah pertanian pasang surut
3. Areal tambak garam
4. Wilayah perkebunan kelapa dan pisang
5. Daerah pengembangan industri kerajinan rakyat bercorak khas daerah pantai, dan lain-lain.
Pantai juga memiliki ekosistem, ekosistem pantai adalah ekosistem yang ada di wilayah perbatasan antara air laut dan daratan, dalam ekosistem pantai terdapat komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pantai terdiri dari tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah pantai, sedangkan komponen abiotik pantai terdiri dari gelombang, arus, angin, pasir, batuan dan sebagainya.
Hutan Mangrove adalah salah satu contoh ekosistem di daerah pantai. Di daerah hutan mangrove hidup berbagai jenis hewan seperti kera, kepiting, ular dan udang. Hutan mangrove dapat berfungsi menahan abrasi air laut.


B.    Unsur-unsur pantai
a.     Unsur Gedung dan Bangunan Lainnya
ü  Bangunan
ü  pemukiman,
ü  sumber/sumur,
ü  tempat yang menarik,
ü  pipa air.
b.     Unsur Perhubungan
ü  jalan lokal,
ü  jalan setapak,
ü  tonggak kilometer,
ü  jembatan,
ü  sipon/gorong-gorong,
ü  terminal,
c.     Unsur tumbuh-tumbuhan
ü  sawah irigasi
ü  kebun/perkebunan,
ü   tegal/ladang,
ü  rumput/tanah kosong,
ü  hutan rawa.
d.     Unsur relief
ü  tebing,
ü  tanggul,
ü  galian,
ü  pasir,
e.     Unsur perairan
ü  garis pantai,
ü  batu karang,
ü  terumbu,
ü  beting karang,
ü  mata air,
ü  danau,
ü  sungai,
ü  arah aliran,
ü  terusan/kanal/saluran irigasi,
ü  penahan ombak,
ü  stasiun pasang surut.

C.    Sektor Kelautan
Sektor kelautan mencakup 2 unsur yang satu sama lain saling terkait yaitu:
1. unsur hilir yang lebih berkaitan dengan eksploitasi atau pemanfaatan yang terdiri dari perikanan,pertambangan dan eksploitasi benda-benda arkeologis, energi kelautan, industry kelautan, perhubungan laut, pariwisata bahari, bangunan kelautan, perdagangan keamanan.
2.  unsur hulu yang lebih berkaitan dengan eksplorasi yang merupakan pendukung unsure hilir yang terdiri dari pengembangan sumber daya manusia, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan, pengembangan kelembagaan hukum dan peraturan, pelestarian lingkungan, penyediaan data dan informasi melalui survey dan penelitian, keterpaduan perencanaan dan penataan ruang kelautan.




BAB III

ISI

A.     Hasil dan Pembahasan
Nama pantai tangkisung diambil dari nama desa itu sendiri yaitu desa tangkisung kecamatan tangkisung yaitu sebelah barat wilayah Kabupaten Tanah Laut. Berjarak kurang lebih 22 km dari kota Pelaihari atau kurang lebih 87 km dari ibu kota Kalimantan Selatan yaitu Banjarmasin. Meskipun Pantai Takisung merupakan Laut Jawa, namun ombaknya tidak besar seperti halnya pantai selatan pulau Jawa. Sehingga aman untuk wisata maupun menjadi pemukiman.
Sebagai objek wisata, Pantai Takisung bisa digolongkan obyek wisata pantai yang mempesona dengan pemandangan pantai yang dikelilingi oleh pohon-pohon kelapa dengan pasirnya yang coklat seperti air lautnya (untuk identifikasi airnya, yaitu dari hasil observasi didapatkan pH airnya 9 yang tergolong basa dengan suhu 250C dan kecepatan aliran airnya sebesar 1927 rpm, sedangkan tingkat kecerahan airnya sebesar 32 cm), ditemanin banyak pasar-pasar yang menjual jajanan khas pantai, mulai dari ikan asin, hiasan kerang, udang, ikan, sampai terumbu karang langsung dari nelayan. Ditambah lagi Pemerintah Kabupaten Tanah Laut yang terus mempoles objek wisata ini melalui pembangunan sejumlah fasilitas umum yang tak dimiliki objek wisata pantai lainnya. Diantaranya, selter, panggung permanen, rumah makan (belum dioperasionalkan), dan penginapan. Setiap hari minggu dan liburan panjang Pantai Tangkisung sangat ramai, karena banyak orang-orang dari berbagai macam daerah datang berkunjung. Apabila ada acara-acara besar seperti tahun baru atau hari raya di Pantai Tangkisung ini akan di adakan acara seperti orkes, organ tunggal, serta perlombaan-perlombaan. Sehingga banyak orang datang berbondong-bondong untuk menyaksikan, bahkan berkemah disekitar pantai tersebut.
Namun dari sisi lain, banyak juga orang yang beranggapan bahwa kondisi di sekitar pantai pada saat ini sangat kotor, berbeda dengan dahulu yaitu banyaknya sampah dan ranting-ranting yang berserakan di sepanjang pantai yang dapat merusak pemandangan pantai. Namun anggapan tersebut dibantah oleh salah satu dari penjaga kebersihan dan keamanan di pantai Tangkisung tersebut “Semua itu terjadi karena masih banyak pembangunan-pembangunan yang belum selesai”, Kata pak Sabri.
Di Pantai Tangkisung ini sering terjadinya Abrasi, dimana terjadi fluktasi tiap tahun nya. Abrasi ini terjadi karena tidak ada yang mampu menahan hantaran gelombang yang datang dari laut, karena di Pantai Tangkisung tidak terdapat terumbu karang yang banyak untuk menahan gelombang pasang tersebut. Apabila abrasi ini dibiarkan begitu saja, lambat laun abrasi ini akan meluas. Sehingga di buatlah gorong-gorong/pondasi laut (siring).
Kondisi flora dan fauna di kawasan pantai Tangkisung tidak begitu banyak, flora yang ada hanya pohon-pohon kelapa yang cukup banyak, pohon jangkang yang jumlahnya hanya sedikit, serta pohon-pohon lainnya. Fauna yang ada pun tidak tidak banyak, ada kambing, kucing, ayam, ubur-ubur, serta kerang yang jumlahnya pun hanya sedikit.
Penduduk desa Tangkisung kebanyakan mata pencahariannya adalah sebagai nelayan, petani dan juga berternak. Sawah di daerah pantai ini adalah sawah tadah hujan. Dan apabila terjadi pasang pada laut, maka berakibat sawah mereka akan gagal. Adapun hewan ternak yang ada disana kebanyakan sapi, bebek dan kambing. Sedangkan bagi nelayan, untuk mencari nafkah mereka yaitu menangkap ikan yang kemudian sebagian di jual dan sebagian lagi diolah menjadi ikan asin dan ikan asin tersebut akan dijual di pasar.

B.    Hasil Wawancara
a.    Bapak Sabri (45th) penjaga kebersihan dan keamanan
Pertanyaan : Pada tahun berapa pantai Tangkisung ini dijadikan tempat wisata?
Jawaban     : Tahun 1970-an. Dan wismanya dibangun tahun 1978 oleh pengusaha swasta dari China.
Pertanyaan : Mengapa di pantai Tangkisung ini masih banyak sampah yang berserakan?
Jawaban     : Karena masih banyak pembangunan-pembangunan proyek yang belum selesai.
Pertanyaan : Pada hari apa saja pasar di pantai Tangkisung ini ramai
                          dikunjungi?
Jawaban     : Setiap hari minggu pasar ramai, tetapi kalau hari libur panjang setiap    hari pasar ramai.
Pertanyaan : Berapakah tarif masuk dan tarif parkir untuk ke tempat pantai Tangkisung ini?
Jawaban     : Tarif masuk /orang dewasa Rp. 1.500 dan anak-anak Rp. 1.000, sedangkan tarif parkir /kendaraan Rp. 2.000 dan mobil Rp. 2.000.

b.    Ibu Asmiah (39th)
Pertanyaan   : Apa saja mata pencaharian penduduk sini?
Jawaban     : Sebagai petani dan nelayan.
Pertanyaan   : Apa saja fasilitas yang bisa menarik banyak pengunjung untuk datang ke pantai Tangkisung ini?
Jawaban     : Pada tahun ini diadakan banana boat. Ada upaya yang dilakukan yaitu pada tahun 2014 akan ada pembangunan-pembangunan yang akan dibuat untuk memperindah tempat wisata.

c.    Bapak Firhan (40th)
Pertanyaan   : Upaya-upaya apa saja yang dilakukan untuk memperindah tempat wisata pantai Tangkisung ini?
Jawaban     : Dilakukannya pembuatan gorong-gorong/ pondasi laut (siring) agar apabila terjadi air pasang laut, pasirnya tidak terkikis. Setelah itu apabila gorong-gorong/pondasi laut sudah selesai akan dibangun tempat santai seperti tempat duduk diatas gorong-gorong/pondasi laut tersebut.
 


BAB IV
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Takisung merupakan salah satu lahan basah yang berada didaerah pelaihari kabupaten tanah laut. Takisung dimanfaatkan oleh pemerintah setempat sebagai daerah wisata.
Penduduk yang berada di lokasi wilayah perairan pantai ini mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan dan petani tambak. Akibat eksploitasi yang berlebihan mengakibatkan rusaknya prasarana dan sarana permukiman dan areal tambak, dampak lainnya adalah perubahan morfologi pantai dimana telah terjadi erosi dan abrasi pantai kian relatif besar sehingga mengakibatkan mundurnya garis pantai. pantai takisung sudah mengalami abrasi, dan untuk mengcegah abrasi semakin parah, oleh pemerintah setempat pantai takisung dibikinkan siring dari batu...
Pantai tangkisung yang terletak di Pelaihari kini mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut terjadi karena ombak yang semakin tinggi hingga ke daerah pemukiman para nelayan. Selain itu, di pantai terdapat sampah organik maupun sampah non organik yang dibuang di pantai. Sampah atau limbah organik itu juga menyebabkan pencemaran laut. Walau limbah dari rumah tangga/ pemukiman dapat teruraikan, tetapi dampaknya terhadap kestabilan hidup di laut cukup besar.
Tingkat pencemaran yang makin tinggi ini terjadi karena 2 hal. Pertama, masyarakat masih memandang laut sebagai tempat pembuangan sampah. Kedua, tidak padunya kerja sama lintas sektoral dari aparat pemerintah.
Dengan kondisi Pantai Takisung saat ini, langkah pertama yang lebih tepat dilakukan adalah mengamankan pantai setempat melalui pembangunan siring atau pemecah gelombang. Jika bangunan pemecah gelombang ini telah dibangun diyakini abrasi Bisa diatasi atau setidaknya diperkecil dampak gerusannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar